DPKHP Soppeng Jalin Kerjasama dengan Fakultas Vokasi Unhas Soppeng -->

Kategori Berita

Iklan Semua Halaman

#

Iklan Halaman Posting

DPKHP Soppeng Jalin Kerjasama dengan Fakultas Vokasi Unhas Soppeng



NARASI.ID, SOPPENG - Pemerintah Kabupaten Soppeng melalui Dinas Peternakan, Kesehatan Hewan dan Perikanan mengintensifkan kerja sama dengan berbagai pihak termasuk dengan Fakultas Vokasi Unhas yang salah satu kampusnya berlokasi di Ompo Soppeng. Kerja sama ini bertajuk kedaireka dengan menggunakan dana padanan atau matching fund dari Kemendikbudristek RI.

Menurut Kepala DPKHP Soppeng, Ir. Erman Asnawi, M.Si saat dikonfirmasi pada Senin (02/09/24), ada dua kegiatan sekaligus dalam program ini yaitu Pemanfaatan Maggot Sebagai Pakan Ikan Pada Kolam Terpal melalui Prodi Akuakultur Perikanan dan berikutnya adalah Pemanfaatan Ikan Sapu-sapu menjadi Abon dan Pakan Ternak melalui Prodi Agribisnis Peternakan.

Pelatihan pemanfaatan maggot diikuti oleh 30 pelaku usaha perikanan utamanya pemilik budidaya ikan pada kolam terpal dilaksanakan di Aula Perkebunan Kecamatan Lalabata pada tanggal 31 Agustus sampai 1 September 2024.

"Diharapkan menjadi solusi tingginya harga pakan pabrikan mengingat maggot memiliki kandungan protein yang tinggi dan juga sekaligus dapat mengurangi beban TPA karena sampah organik akan menjadi pakan utama maggot," ungkap Erman Asnawi.

Kegiatan juga dihadiri oleh Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Koperindag dan Camat Lalabata.


Sementara itu, bertempat di UPT Salomate Kecamatan Marioriawa dilaksanakan pelatihan pemanfaatan ikan sapu-sapu menjadi abon dan pakan ternak diikuti oleh 30 Ibu Rumah Tanggal pada tanggal 31 Agustus sampai 1 September 2024.

Ikan sapu-sapu saat ini menjadi momok bagi nelayan karena selain merusak jala nelayan, juga merusak ekosistem dan mengkonsumsi telur dan larva ikan endemik. Upaya menjadikan ikan sapu-sapu bernilai ekonomi maka diharapkan nelayan tidak lagi melepas kembali ikan sapu-sapu yang terjaring tetapi membawa ke daratan untuk diolah dan dimanfaatkan.

Daging ikan sapu-sapu diolah menjadi abon dan selebihnya diolah menjadi pakan ternak seperti ayam dan itik.

"Dengan demikian bisa menjadi tambahan pendapatan dan juga peningkatan gizi keluarga," tutup Kepala DPKHP. (Nal)