NARASI.ID - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Wajo, penuhi undangan Himpunan Pelajar Mahasiswa Wajo (Hipermawa) dalam dialog publik dengan tema "Korupsi berjamaah di Parlemen, apakah penghianatan terhadap rakyat?"
Kegiatan tersebut diselenggarakan pada hari Senin tanggal 24 September 2019 lalu, di gedung LPTQ Jl. Talasalapang Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Dialog publik yang digagas oleh tiga komisariat Hipermawa yakni Bola, Tanasitolo dan Keera, menghadirkan empat narasumber yakni Dr.Firdaus Muhammad, pengamat Politik dari Universitas Islam Negeri (UIN Alauddin) Makassar, Djusman AR kordinator forum komunikasi lintas NGO Sulawesi, Akil Rahman dari Komite Pemantau Legislatif (Kopel) Indonesia dan Andi Gusti Makkarodda selaku anggota DPRD Wajo serta Herianto Ardi selaku Moderator.
Dalam dilaog tersebut, Firdaus membenarkan pendapat aktivis komite pemantau legislatif (Kopel) Indonesia yang menyatakan bahwa sangat jarang DPRD yang mau mengutus apalagi menghadiri kegiatan dialog yang bertema korupsi, apalagi malam ini dialognya fokus pada korupsi di DPRD.
Lebih lanjut ia menyampaikan, kedepannya mahasiswa harus ambil bagian melakukan identifikasi terhadap para calon anggota legislatif yang punya kapasitas dan memiliki rekam jejak yang bersih. Mahasiswa harus menyampaikan kepada publik supaya terpilih anggota DPRD yang bersih dari prilaku korupsi demi baiknya pemerintahan.
Sementara itu, Andi Gusti Makkarodda yang hadir mewakili ketua DPRD Wajo, menyatakan jika menghadiri diaglog bertema korupsi memiliki beban tersendiri karena tidak jaminan penyelenggaraan pemerintahan tidak korupsi.
"Hadir bicara masalah korupsi mewakili DPRD Wajo bukanlah beban bagi saya karena yang kami lakukan masih dalam rel, tidak ada praktik politik di DPRD yang menjepit-jepit pemda sehingga pemda harus menyuap seperti di Malang, walau sebelumnya saya pernah aktif bersama pegiat anti korupsi, namun itu tidaklah menjamin tidak terjerat kasus korupsi," katanya.
Lebih jauh Ketua Partai NasDem Wajo itu mengatakan, dalam mengelolah pemerintahan sekarang, tidaklah cukup dengan berbuat baik namun wajib berbuat benar sesuai undang-undang. Jika tidak benar maka pasti terjerat kasus korupsi.
Dipenghujung dialog, Andi Gusti mengajak para mahasiswa Wajo untuk turun melakukan dialog yang sama di kecamatan masing masing supaya lahir anggota DPRD yang bersih dari perilaku korupsi dan bisa memperjuangkan masyarakat Wajo.(*)
Editor: Abhy